Aksi pengalungan bunga dan sambutan pasukan pengibar bendera pusaka
(PASKIBRAKA) SMADA Prima yang merupakan juara umum lomba PASKIBRAKA
kreatif 2012 di Kabupaten Situbondo, serta tarian Garuda Nusantara.
Tidak tanggung-tanggung siswa – siswi SMAN 2 Situbondo, menyanyikan Mars
adiwiyata SMADA PRIMA.
Wakil Bupati Situbondo, Rahmat, SH, M.Hum di aula SMADA Situbondo dalam
sambutannya menyampaikan, penilaian sekolah Adiwiyata 2013 di 35
Kabupaten/ Kota dan 117 lembaga yang akan di nilai. SMAN 2 Situbondo
yang syarat prestasi sehingga pemerintah dan dengan lascar hijau,
komitmen pelestarian lingkungan. Wakil Bupati meyakini akan ada nilai
tambah di SMADA, selain kerapian, lingkungan hijau yang luas, dan
ketelatenan menjaganya, demi menyukseskan sekolah adiwiyata.
Perwakilan Lascar Hijau Liska Nurmalita Fitri dalam aksi lingkungan
SMADA menjelaskan, Lascar Hijau terbentuk dari siswa buta lingkungan,
berjiwa adiwiyata, peduli berbudaya lingkungan melalui aksi nyata
berbasis lingkungan.
Dengan Visi ramah lingkungan dan dalam ikrar Lascar Hijau, termasuk
berbudaya hidup bersih di lingkungan sekolah, Prinsip Laskar Hijau
SMADA PRIMA seperti yang di jelaskan Liska, “Bersikaplah secara global,
mengenai cara kita melindungi bumi, dan lakukanlah aksi secara local di
Kabupaten Situbondo”.
Dalam paparannya, Kepala Sekolah SMAN 2 Situbondo, Dra. Endang Wiji
Lestari MM. Menjelaskan, area SMADA yang hampir 4 hektar termuat
didalamnya, lahan hijau yang luas dengan media pendidikan lingkungan
hidup, green house, tanaman obat keluarga (TOGA), kegiatan yang di
galakkan dalam menjaga kelestarian lingkungan ialah Bank sampah, Jum’at
bersih, lomba kelas, bakti lingkungan sampah.
selain memaparkan aksi yang sudah dilakukan lascar hijau SMADA PRIMA,
bersama keluarga besar SMADA. Dra Endang Wiji Lestari juga menjelaskan
aksi yang akan dilaksanakn mendatang, produksi gas metan dari sampah
dengan pola yang sederhana, Daur ulang air limbah, Pembuatan kompos
cair, Produksi hasil kebun berupa makanan dan minuman, Infentarisasi
fauna yang ada di SMADA.
Ketua Tim Penilai Drs. Fauzi Bahtiar, AMT mengungkapkan, evaluasi
adiwiyata meliputi, kebijakan mengenai visi dan misi, internalisasi visi
dan misi dengan aplikasian yang baik, anggaran sejauh mana, untuk
adiwiyata harus mencapai 20% harus di rinci.
Tim penilai hanya mengukur bukan menilai dengan ukuran yang telah
diketahui setiap sekolah, sehingga benar-benar siap menuju ke tingkat
nasional menjadi adiwiyata mandiri dengan binaan-binaan secara
berkelanjutan, diharapkan adiwiyata merupakan proses sehingga dapat
internalisasi dalam warga sekolah.
Sebelum penilaian, setelah penyambutan tim penilai, dilanjutkan dengan
penanaman pohon bersama Wakil Bupati Situbondo, Sekertaris Daerah serta
tim penilai dari Provinsi Jawa Timur.
Sumber : Team Updating Website
Tidak ada komentar:
Posting Komentar